Cendol a la Bukittinggi ini jadi ciri khas karena beda dengan cendol yang biasa kita temui. Bahan dasar cendolnya terbuat dari tepung sagu aren yang dicampur dengan tepung beras lalu diberi warna. Untuk cendol hijau digunakan air daun suji, sedang cendol merah menggunakan getah gambia.
Uniknya cendol dihidangkan bersama saus gula merah, santan, tape singkong, dan potongan lopis ketan. Masih pula ditaburi emping beras. Ingin tahu rasanya? Hmm… segar! Harganya pun terjangkau, hanya Rp. 8000 per mangkok. Menurut Samidra yang meneruskan bisnis cendol dari orang tuanya, Cindua Langkok ini sudah ada sejak tahun 1946.
Minuman ini disajikan dengan beragam campuran. Pertama-tama, dimasukkan Ampiang alias beras pulut, dalam bahasa Minang nya disebut bareh puluik, yang ditumbuk hingga pipih. Kemudian gula aren, dalam bahasa Minang nya disebut Gulo Anau, yang telah diencerkan. Lalu dimasukkan lah cendol yang telah dimasak dengan santan, serta tidak lupa lopis atau lopi serta durian. Untuk Lopis dan Durian sendiri, disajikan tergantung selera pemesan, mau disertakan atau tidak. Terakhir, toping es serut berada tepat diatas semua campuran tadi.
Cindua Langkok yang paling terkenal itu berada di Los Lambuang, Pasar Ateh. Tepatnya di Kedainya Uncu Nelli. Resep es cendol yang dibuat sama dengan Cindua Langkok kebanyakan. Entah kenapa, para pecinta wisata kuliner Kota Bukittinggi, pada ramai membeli Cindua Langkok disini. Konon kabarnya, warung Uncu Nelli ini merupakan salah satu warung yang paling enak menjual Cindua Langkok didaerah tersebut. Enaknya Cindua Langkok dinikmati saat udara panas. Walaupun Bukittinggi terkenal dengan udaranya yang sejuk, tapi pas giliran lagi panas, mau tidak mau kita jadi kegerahaan juga. Melepas dahaga dengan sepiring Cindua Langkok, dijamin pasti menyegarkan.
Selain dijual pada hari biasa, Cindua Langkok juga tersedia pada saat bulan puasa. Bahkan ketika bulan puasa datang, penjualan Cindua Langkok lebih laris dari hari biasa. Ini dikarenakan banyaknya orang yang ingin menikmati kesegaran Cindua Langkok setelah seharian berpuasa. Jika anda ingin mencari minuman segar dan khas saat bulan puasa, Cindua Langkok pilihannya. Pada saat bulan puasa, selain di Pasar Ateh, minuman ini juga tersedia di Pasar Aur Kuning.
Minuman ini juga memiliki nilai sejarah. Kata orang tua, Cindua Langkok ini sudah ada dan telah dinikmati semenjak awal zaman Indonesia meredeka. Sehingga dengan menikmati Cindua Langkok, selain menyergarkan sekaligus kita dapat menikmati nuansa masa lalu.
Selain di Bukittinggi, Cindua Langkok juga dijual dibeberapa daerah lain yang ada di Sumatera Barat. Daerah tersebut adalah Kota Padang. Tepat berada di pertigaan jalan Pattimura, Cindua Langkok ini dijual oleh bofet Cendol Mak Khatib. Selain cendol, bofet ini juga menjual sate padang dan ragam makanan lainnya. Jadi jangan sampai tidak mencicipi salah satu minuman terenak di Indonesia ini ya, Cindua Langkok
sumber ; efekgila.com
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, dan dibagikan !!!