Sejumlah mantan Teman Ahok memperliahatkan
kwitansi penerimaan honor saat konpers tentang pengumpulan satu juta KTP
DKI Jakarta di Cafe Dua Nyonya di Jakarta, 22 Juni 2016. Mereka
mengakui mendapat honor Rp. 500 ribu jika dapat mengumpulkan 140 KTP
perminggu. TEMPO/Amston Probel
"Kami dapat honor Rp 500 ribu per minggu untuk mendapat 140 KTP setiap minggunya," kata Paulus Romindo. Paulus mengaku menjadi penanggung jawab pengumpulan KTP di Kelurahan Kamal, Jakarta Barat.
Menurut Paulus, setiap pekannya mereka diwajibkan untuk mengumpulkan 140 KTP untuk disetorkan kemudian ke koordinator pos (korpos) untuk dilanjutkan ke kantor pusat Teman Ahok di Pejaten, Jakarta Selatan. "Per minggu 140 KTP kami setor, kami dapat honor Rp 500 ribu per minggu. Minggu kedua, setor 140 KTP, dapat lagi Rp 500 ribu, minggu keempat kalau 140 KTP lagi, tambah operasional Rp 500 ribu," katanya. "Jadi kami mendapat Rp 2,5 juta per bulannya."
Paulus mengatakan hingga saat ini yang ia ketahui jumlah yang tergabung dalam Teman Ahok ada 153 penanggung jawab, sedangkan untuk jumlah koordinator pos berjumlah sekitar 19 orang. Para penanggung jawab tersebut dinaungi oleh korpos yang rata-rata satu orang korpos membawahi lima-sepuluh orang penanggung jawab.
"Korpos itu, penanggung jawab tingkat kelurahan seperti kami. Setiap bulannya mereka mendapat Rp 500 ribu untuk setiap penanggung jawab, jadi mereka bisa mendapat Rp 2,5 hingga Rp 5 juta per bulannya," katanya.
Berdasarkan pantauan Tempo, bekas teman Ahok yang memberikan keterangan pers berjumlah lima orang. Kelima orang tersebut di antaranya adalah Paulus Romindo yang merupakan penanggung jawab Kelurahan Kamal, Jakarta Barat; Richard Sukarno, penanggung jawab Kelurahan Kebon Kelapa Dua; Khusnul Nurul, penanggung Kelurahan Jati Baru, Jakarta Pusat; Dodi Hendaryadi, penanggung jawab Pinang Ranti; serta Dela Novianti. sumber : tempo.co
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, dan dibagikan !!!