Pical Sikai, Pecel Ala Minang

 
Bukittinggi, kota terbesar kedua dari Provinsi Sumatera Barat, terkenal sebagai destinasi wisata yang berhawa sejuk. Lain itu, kota ini juga dikenal dengan wisata kulinernya yang beragam dan khas. Salah satu wisata kuliner yang tenar dari kota Bukittinggi adalah Pical Sikai. Kuliner seperti apakah itu? Makanan yang satu ini menyerupai  pecel yang menjadi ciri khas menu tradisional di pulau Jawa. Bedanya, pada Pical Sikai ini ada jantung pisang dan rebung di antara sayuran rebus lainnya. Rebung yang dipakai adalah rebung muda sedangkan jantung pisangnya harus pisang batu. Kecuali kol yang dibiarkan tetap mentah dan segar, selebihnya semua sayuran direbus.
Soal bumbunya, juga berbeda dengan pecel ala Jawa. Bumbu kacang Pical Sikai lebih encer dan tidak terlalu manis. Bumbu itu diramu dari campuran kacang tanah yang ditumbuk sampai halus dan ditambahkan cabai serta gula merah. Tak heran jika banyak yang menilai pecel bercita rasa khas Minang ini rasanya cenderung asin dan pedas.
Pada saat menyajikan ke pembeli, Pical Sikai ditaburi kerupuk merah. Kemudian tidak ketinggalan keripik singkong atau yang biasa disebut Karupuak Sanjai. Pokoknya, wuenak gila.
 Warung Pical Sikai ini sudah berusia kurang lebih 60 tahun. Terletak di gang Almanzari, persis didepan Masjid Al-Ikhwan, jalan Panorama. no 19 C.
Terletak di gang Almanzari, persis didepan Masjid Al-Ikhwan, jalan Panorama. no 19 C.
Kuliner Pical Sikai ini tak bisa didapatkan di semua tempat. Warung yang menjualnya khusus. Warung itu terletak tidak jauh dari kawasan Benteng Fort de Kock. Tepatnya di gang Almanzari, persis didepan Masjid Al-Ikhwan, jalan Panorama. no 19 C. Tak usah bingung saat mencari tempat spesial ini. Sebab, ketika sudah di depan gang, sudah ada papan petunjuk yang mengarahkan warung Pical Sikai.
Jika masih kesulitan mencari posisi warung, tinggal tanya ke penduduk. Maka dengan mudah, akan ditunjukkan lokasi persisnya. Sebagai ilustrasi, begitu terkenalnya warung itu, sehingga orang yang mengirim paket atau surat tak perlu menyebutkan alamat lengkap. “Ditulis Pical Sikai saja, semua orang Bukittinggi sudah tahu di mana letaknya,” kata Reni Afrianti (36), saudara Nelly yang ikut mengelola warung tersebut.
Ketika sudah memasuki warung Pical Sikai, jangan membayangkan bahwa tempatnya akan mewah. Sebaliknya sangat bersahaja. Kedai hanya memiliki pintu tunggal yang diapit oleh jendela besar beratapkan seng. Dindingnya berwarna biru muda dan di bagian dalam didominasi dengan warna kuning. Terdapat sebuah meja panjang yang biasa digunakan untuk meracik Pical Sikai. Lalu ada tampah besar berisikan sayur dan panci batik berisikan bumbu pecel.
warung sederhana suasananya membangkitkan selera makan
Warung sederhana suasananya membangkitkan selera makan
Menurut Uni Iren, panggilan akrab Reni, warung Pical Sikai sudah berusia lebih dari 60 tahun. Warung tersebut pertama kali didirikan oleh bibinya, Kairiyah, pada tahun 1948. “Bibi saya sering dipanggil Si Kai, makanya diberi nama Pical Sikai,” ungkapnya.
Pical-Sikai-khas-Bukittinggi
Satu porsi pical sikai seharga Rp 8.000
Warung Pical Sikai buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB. Rata-rata sehari terjual 100 porsi habis  “Saat hari Minggu, hampir sepanjang hari warung ini penuh. Itu dikarenakan pical ini enak dinikmati pagi, siang, maupun sore,”tambah Iren.
Nah, jika berlibur ke Kota Wisata Jam Gadang, sempatkan mencicipi Pical Sikai. Banyak orang terkenal telah mencicipinya. Mulai dari mantan menteri Azwar Anas sampai dengan penyair ternama Taufik Ismail.
Eits, satu lagi. Waktu yang paling pas untuk menikmati Pical Sikai ini disarankan pada pagi hari. Itu dikarenakan bertepatan dengan warga sekitar saat pulang jogging dari Janjang Koto Gadang. Selamat mencoba. (Bob) sumber efekgila.com
Share on Google Plus

About Mr.K

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar, dan dibagikan !!!