SUNGGUH malang
kehidupan Casuni (33) warga RT01/05, Dukuh Ngandu Lor, Desa Tengeng
Wetan, Kecamatan Siwalan, Pekalongan, Jawa Tengah. Karena kehidupannya
yang berada di bawah garis kemiskinan, ia harus tinggal di rumah reyot
yang nyaris rubuh.
Di gubuk tersebut Casuni
tinggal bersama ayah, adik, dan tiga anaknya. Ia mengaku tak bisa tidur
sepanjang malam. Casuni sekeluarga terpaksa berdiri berhimpitan sambil
tidur menggunakan payung, karena rumah tersebut selalu bocor kala hujan.
Atap rumah yang terbuat dari daun kelapa
yang telah renggang dan bilik usang menjadi kesedihan Casuni. Namun
Casuni tak mampu pindah, karena hanya itulah harapan untuk bertahan dari
sengatan mentari dan derai hujan.
“Kalau hujan semalaman, bisa dipastikan
kami sekeluarga tak akan bisa tidur. Selain bocor di sana sini, tumpahan
air dari luar yang menerobos melalui banyaknya lubang di dinding
membuat kami sekeluarga tersiksa. Kalau semalaman turun hujan, satu
keluarga ini tidur sambil berdiri tak ada tempat yang kering di dalam
rumah. Biasanya kami menggunakan payung dan saling merapatkan diri untuk
terhindar dari basah,” kata Casumi, dikutip dari pekalongan-news.com.
Tak berhenti di sana, serbuan rayap yang
telah tahunan menghinggap membuat Casuni sering mengurut dada.
Terlebih, gubuk tersebut juga tak dilengkapi dengan kamar mandi maupun
sumur.
Dalam rumah yang berururan 7×6 meter
persegi tersebut hanya terdapat satu ruangan yang dipakai untuk duduk
dan tidur secara berdesakan. Lalu ada sudut rumah yang digunakan sebagai
dapur.
Sumber : efekgila.com
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, dan dibagikan !!!