WAJAN raksasa yang
ditemukan Kutoarjo pecah. Wajan kuno itu rusak ketika proses
pengangkatan dari tanah di kompleks ruko dan gudang milik Widodo Hadi
Pranoto di Jalan MT Haryono Kelurahan/Kecamatan Kutoarjo, Sabtu (30/04)
malam. Kerusakan bisa kian parah jika aksi foto selfie tak dibatasi dan
kian menjadi-jadi.
Pemerintah Kabupaten Purworejo
memindahkan wajan raksasa ke Museum Keris Tosan Aji. Wajan yang
ditemukan di ruko Jalan MT Haryono, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten
Purworejo, Jawa Tengah pecah dipindahkan lantaran terinjak-injak oleh
warga yang ingin mengabadikan momen bersama wajan tersebut.
Sayangnya, wajan tersebut pecah saat
proses pemindahan yang dilakukan oleh Pemkab Purworejo bersama dengan
Komunitas Pecinta Offroad. Proses pemindahan wajan sendiri menggunakan
katrol.
Akibatnya, Widodo Hadi Pranoto sang
pemilik lahan kecewa karena benda yang diduga mempunyai nilai sejarah
tinggi tersebut rusak. “Saya sangat kecewa, wajan sampai pecah,”
ujarnya.
Kepala Seksi Sejarah Purbakala dan Nilai
Tradisi Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora)
Purworejo Eko Riyanto mengatakan, kerusakan terjadi pada bagian tepi
wajan. Bagian wajan pecah dengan membentuk bidang segitiga dengan ukuran
sekitar 40 x 30 sentimeter.
“Wajan pecah ketika coba diangkat
menggunakan katrol oleh Pemkab bersama komunitas pecinta offroad. Benda
kuno itu terlepas dari seling baja pengikatnya. Ketika diangkat,
wajannya jatuh karena ternyata benda itu begitu berat. Apalagi saat
proses pengangkatan banyak penonton berjubel ingin melihat wajan
tersebut,” jelasnya.
Selain pecah dibagian pinggir wajan,
pada bagian dasar wajan juga retak sepanjang kurang lebih setengah
meter. Saat ini, wajan raksasa dan pecahannya kini diamankan di Museum
Keris Tosan Aji Kabupaten Purworejo.
Polisi pun langsung memasang garis polisi atau police-line
sebagai pembatas supaya wajan kuno itu tidak dijamah. Apalagi
diinjak-injak untuk berfoto selfie. Meski wajan raksasa kuno itu sudah
rusak dan retak, animo masyarakat sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta
tidak surut untuk menyaksikan langsung bentuk dan rupa wajan raksasa
tersebut.
Sampai sore ini, ratusan warga masih
berduyun-duyun mendatangi museum di Purworejo itu untuk menyaksikan dan,
tentu saja, mengabadikan foto di depan garis polisi yang mengitari
wajan yang berbentuk besar dan aneh tersebut.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
menyayangkan wajan raksasa itu pecah saat proses pemindahan. Namun
menurutnya membawa ke museum merupakan jalan yang tepat dan sudah pada
tempatnya.
Ganjar mengakui, tidak semua penemu
benda bersejarah merupakan ahlinya. Oleh karena itu, siapapun yang
menemukannya bisa langsung mengadu ke arkeolog atau ke pemerintah
setempat dan kemudian dilakukan langkah-langkah tepat oleh ahlinya.
“Gini lho, temuan barang
purbakala harus melalui perlakuan khusus, tapi kan tidak semua yang
menemukan itu arkeolog. Karena itu, saya menyarankan begitu ada seperti
itu, segera hubungi arkeolog,” kata Ganjar, Senin (2/5).
Selama mengikuti informasi soal temuan
wajan raksasa itu, Ganjar sangat menyayangkan melihat ada yang justru
naik ke atas wajan dan pada akhirnya mengalami rusak ketika proses
pemindahan ke museum.
“Saya baca kemarin ditemukan, orang naik ke atasnya. Sebenarnya itu berbahaya dan eman-eman
(sayang). Kan untuk kepentingan arkeologis. Terus saat dibawa ke
museum, saya baca di twitter katanya pecah. Ya mudah-mudahan pecahnya
bisa dikumpulkan,” tandas Ganjar.
Ganjar berharap masyarakat semakin
menghargai peninggalan sejarah dengan melaporkan ke pihak berwenang jika
menemukan benda peninggaan sejarah secara tidak sengaja misalnya lapor
ke Balai Pelestarian Cagar Budaya seperti halnya yang terjadi di
Sangiran.
Yuk intip deretan foto wajan raksasa saat dipakai foto selfie pengunjung.
sumber : efekgila.com
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, dan dibagikan !!!