HYDERABAD - Pejabat di India mengatakan, suhu panas yang terjadi selama seminggu terakhir telah menyebabkan lebih dari 160 orang tewas di sebelah selatan dan timur India. Sang pejabat juga mengingatkan bahwa musim hujan baru akan turun kemungkinan satu minggu lagi.
Sebagian besar korban gelombang panas adalah buruh dan petani di negara bagian Telangana, Andhra Pradesh, dan Odisha, meskipun suhu di tempat lain di India juga mencapai 113 derajat seperti dikutip dari Washington Post, Kamis (21/4/2016).
Pihak kepolisian melaporkan 55 kematian terkait gelombang panas di Odisha dan setidaknya 45 di Andhra Pradesh. Enam puluh enam dilaporkan di Telangana. Meskipun begitu, Deputi Menteri Negara Bagian, Mohammed Mahmood Ali mengatakan bahwa penyebab kematian masih diverifikasi.
Pejabat meteorologi India, Y.K. Reddy mengatakan, suhu di India berkisar antara 8 sampai 10 derajat lebih panas dari biasanya pada bulan April. "Biasanya, suhu tinggi tersebut dicatat pada bulan Mei," katanya.
Gelombang panas di India bertepatan dengan rekor tertinggi suhu panas bumi di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), mengatakan rata-rata temperatur global untuk bulan Maret mencapai 54,9 derajat. Temperatur ini tidak hanya terpanas namun mencatat rekor 11 bulan beruntun yang dimulai pada bulan Mei.
Untuk India selatan sendiri, ini adalah tahun kedua berturut-turut dirusak oleh gelombang panas yang mematikan. Tahun lalu, sekitar 2.500 orang tewas dalam suhu terik, sebelum musim hujan mulai di anak benua India pada awal Juni.
(ian)
Sumber : sindonews.com
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, dan dibagikan !!!