Padang, (AntaraSumbar) - Terhentinya pasokan air bersih
akibat banjir yang merendam Kota Padang sejak Selasa (22/3) menyebabkan
sejumlah warga Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, terpaksa mandi di
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Sudah tiga hari air mati, kami sekeluarga terpaksa mandi di SPBU,
walaupun airnya agak keruh mau bagaimana lagi," ujar salah seorang warga
Lubuk Buaya Padang Yogi di Padang, Kamis.
Menurut warga Perumahan Kamela Permai Lubuk Buaya itu sejak banjir
merendam pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
terputus.
"Praktis untuk kebutuhan air bersih kami kesulitan, memang ada tetangga yang punya sumur bor tapi harus antre," lanjut dia.
Tidak hanya untuk mandi, ia mengeluhkan saat ini air untuk minum
yang biasa di peroleh di depot pengisian air juga mulai sulit dicari.
"Karena warga banyak yang mandi pakai air galon, akhirnya persediaan air di depot sekitar sini juga habis," kata dia.
Ia berharap PDAM segera memperbaiki fasilitas air yang rusak sehingga air segera mengalir.
"Kami berharap ada bantuan air bersih dari PDAM atau pihak lainnya,
sekitar 200 kepala keluarga di sini butuh air bersih," ujarnya.
Sementara, Nasya salah seorang warga lainnya mengaku sudah tiga hari tidak mencuci pakaian akibat air PDAM terputus.
"Pakaian kotor menumpuk, bahkan piring juga belum dicuci sejak banjir," ujarnya.
Sebelumnya PDAM Kota Padang menyampaikan pendistribusian air ke
pelanggan terganggu akibat jebolnya intake atau peralatan penampung air
akibat banjir yang merendam daerah itu.
Kepala Bagian Humas PDAM Kota Padang, Richi Gautama mengatakan hujan
deras sejak Senin (21/3) malam hingga Selasa dini hari membuat jebol
beberapa intake.
"Intake yang jebol itu di antaranya intake Latung Lubuk Minturun, intake Guo Kuranji dan intake Jawa Gadut," ujarnya.
Ia menerangkan kondisi jebolnya intake di beberapa titik itu membuat
terganggunya pelayanan air PDAM terutama di daerah Tabing, Air Tawar,
Lubuk Buaya, Tunggul Hitam, Siteba, Bypass, Lubuk Minturun, Kuranji,
Limau Manih dan sekitarnya.
Direktur Teknik
PDAM Kota Padang , Andri Satria mengatakan pihaknya sedang memperbaiki
intake atau peralatan penampung air yang jebol akibat banjir.
"Akibat banjir sebanyak 35 ribu pelanggan tidak teraliri air karena
kerusakan intake, karena itu harus diperbaiki segera," kata dia. (*)
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, dan dibagikan !!!