“Sebagian besar rincian tentang operasi telah diklasifikasikan, termasuk jumlah yang tepat, tetapi menurut laporan lainnya, IDF (Israel Defense Force) telah beroperasi di tempat-tempat seperti Sudan, Libanon dan Iran,” seperti yang dilaporkan Jerusalem Post pada hari Selasa (31/1/2012).
Jerusalem Post mengatakan bahwa militer zionis Israel telah “sejumlah unit yang mengkhususkan diri dalam operasi rahasia.”
Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Lt. Benny Gantz “memutuskan pada bulan Desember untuk mendirikan ‘Departemen Korps’ – sebuah unit baru yang akan mengawasi operasi jauh di dalam wilayah musuh”, tambah laporan itu.
Laporan itu didukung oleh karena pejabat Iran telah berkali-kali menunjukkan fakta bahwa Israel berada di belakang serangan teroris terhadap para ilmuwan Iran.
Pada 11 Januari, seorang ilmuwan Iran, Mostafa Ahmadi Roshan, tewas dalam serangan teroris Israel. Dalam insiden tersebut, pengendara sepeda motor memasang sebuah bom magnetik ke mobilnya di dekat sebuah bangunan perguruan tinggi Allameh Tabatabaei University di Teheran. Ahmadi Roshan adalah wakil direktur pemasaran di fasilitas Natanz nuklir Iran.
Beberapa ilmuwan Iran lainnya termasuk Profesor Majid Shahriari dan Profesor Masoud Ali-Mohammadi juga telah dibunuh selama beberapa tahun terakhir.
Pada 29 November 2010, Shahriari dan Fereydoun Abbasi menjadi sasaran dalam serangan teroris Israel. Shahriari terbunuh, dan Abbasi, direktur saat ini Organisasi Energi Atom Iran, mengalami luka tapi selamat
Tidak hanya Israel, “pendahulunya”, AS dan para sekutunya memang memiliki pekerjaan untuk meneror siapa saja yang sudah tidak mau tunduk kepada mereka dan siapa saja yang tidak pernah mau tunduk kepada mereka -seperti mujahidin- maka mereka (musuh) akan menyerang dari segala penjuru.
(siraaj/arrahmah.com)
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, dan dibagikan !!!