Antibodi Dalam Tubuh
MENGAPA sebagian orang tidak gampang sakit dan sebagian lainnya
rentan terhadap penyakit? Mengapa semakin bertambah usia, seseorang
menjadi mudah lelah serta timbul rasa nyeri di tulang dan sendi ?
Daya
tahan tubuh setiap orang memang berbeda. Bahkan, pada orang yang sama
daya tahan tubuhnya bisa tidak stabil. Mengawali hari dengan daya tahan
tubuh yang kuat, bisa saja tiba-tiba daya tahan tubuh melemah. Apakah
daya tahan tubuh bisa dipertahankan tetap kuat ? Bisa, asal tahu
penyebab melemahnya daya tahan tubuh dan dilakukan upaya menjaga daya
tahan tubuh agar tetap prima. |
|
Sekilas Tentang Sistem kekebalan tubuh
Sistem
kekebalan tubuh bisa diibaratkan prajurit yang sangat disiplin,
teratur, cerdas, dan pekerja keras yang melindungi tubuh dari musuh
eksternal, khususnya musuh seperti bakteri atau virus yang berupaya
memasuki tubuh.
Sistem kekebalan tubuh sangat mendasar peranannya
bagi kesehatan, tentunya harus disertai dengan pola makan sehat, cukup
berolahraga, dan terhindar dari masuknya senyawa beracun ke dalam
tubuh. Sekali senyawa beracun hadir dalam tubuh, maka harus segera
dikeluarkan.
Kondisi sistem
kekebalan tubuh menentukan kualitas hidup. Dalam tubuh yang sehat
terdapat sistem kekebalan tubuh yang kuat sehingga daya tahan tubuh
terhadap penyakit juga prima. Pada bayi yang baru lahir, pembentukan
sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna dan memerlukan ASI yang
membawa sistem kekebalan tubuh sang ibu untuk membantu daya tahan tubuh
bayi. Semakin dewasa, sistem kekebalan tubuh terbentuk sempurna.
Namun, pada orang lanjut usia, sistem kekebalan tubuhnya secara alami
menurun. Itulah sebabnya timbul penyakit degeneratif atau penyakit
penuaan. |
|
Tiap kali ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh diperlukan
10-14 hari untuk membentuk antibodi. Jadi, antibodi merupakan respons
terhadap gangguan dari luar, senjata yang dibentuk oleh sekelompok
prajurit limfosit B dalam sistem kekebalan. Antibodi tersusun dari
protein, disebut juga sebagai immunoglobulin, disingkat Ig, suatu serum
protein globulin. Antibodi akan menghancurkan musuh-musuh penyerbu atau
disebut juga antigen, seperti bakteri dan virus penyebab penyakit,
dengan cara mengikatkan diri pada antigen dan menandai molekul-molekul
asing tempat mereka mengikatkan diri. Selanjutnya sel pasukan dapat
membedakan dan melumpuhkannya.
]Ada lima jenis immunoglobulin,
yaitu IgG, IgM, IgA, IgE, dan IgD. IgG adalah antibodi yang paling
banyak terdapat dalam darah, yaitu 80 persen. Antibodi IgG adalah
satu-satunya antibodi yang dapat masuk ke dalam plasenta ibu hamil
karena kemampuan dan ukurannya yang kecil sehingga IgG seorang ibu akan
membantu melindungi janinnya dari kemungkinan infeksi. Selanjutnya,
bayi yang baru lahir dari rahim yang steril tidak mempunyai pengalaman
melawan penyakit. Untunglah, immunoglobulin dalam ASI yang pertama
kali, atau dikenal sebagai kolostrum, memberikan bantuan perlindungan
terhadap infeksi, sementara bayi memperkuat sistem kekebalannya hari
demi hari. IgG mengikuti aliran darah, mempunyai efek kuat antibakteri,
melindungi tubuh terhadap bakteri dan virus, serta menetralkan asam
dalam racun. |
|
“Smart eating”
Pola
hidup modern menuntut segala sesuatu dilakukan serba cepat dan instan.
Hal ini berdampak juga pada pola makan. Sarapan di dalam kendaraan,
makan siang serba tergesa, dan malam karena kelelahan tidak ada nafsu
makan. Belum lagi kualitas makanan yang dikonsumsi, polusi udara,
kurang berolahraga, dan stres. Apabila terus berlanjut, daya tahan
tubuh akan menurun, lesu, cepat lelah, dan mudah terserang penyakit.
Karena itu, banyak orang yang masih muda mengidap penyakit degeneratif.
Kondisi
stres dan pola hidup modern sarat polusi, diet tidak seimbang, dan
kelelahan menurunkan daya tahan tubuh sehingga memerlukan kecukupan
antibodi. Gejala menurunnya daya tahan tubuh sering kali terabaikan
sehingga timbul berbagai penyakit infeksi, penuaan dini pada usia
produktif.
Konsumsi makanan
sebaiknya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi saja, tetapi juga
mempertimbangkan kandungan senyawa bioaktif dalam makanan yang dapat
membantu menjaga tubuh tetap sehat, atau dikenal sebagai makanan
fungsional, agar daya tahan tubuh dapat dipertahankan. Untuk itu
diperlukan kearifan dalam memilah makanan atau smart eating. Kecukupan
konsumsi buah dan sayuran mutlak diperlukan karena kandungan vitamin,
mineral, dan enzim selaku senyawa bioaktif sangat diperlukan tubuh.
|
|
Daya
tahan tubuh manusia mencapai puncaknya di usia 20-an, dan lambat
tetapi pasti, mulai terjadi penurunan di usia 30-an, dan semakin pesat
menurun di usia 50-an tahun. Pola makan memengaruhi kondisi daya tahan
tubuh. Hal ini berkaitan dengan health conscious atau peduli terhadap
kesehatan.
Agar
kualitas hidup tetap prima, sehat, dan bugar, siagakan selalu senjata
dalam sistem kekebalan tubuh anda, yaitu dengan kecukupan antibodi.
(Dr Ir Ingrid S Waspodo MSc, Pendidik dan Peneliti)
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=11540076
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, dan dibagikan !!!